Selasa, 02 Juli 2013

Asuhan pada Neonatus dan Bayi Baru Lahir dengan Masalah yang Lazim Terjadi


  1. Bercak Mongol
  •  Definisi
            Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian sacral. Walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, terkadang juga terjadi pada anak-anak dengan orang tua Mediterania.( Mayes Midwifery Textbook ).
Sementara itu, menurut Mary Hilton dalam bukunya Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, bercak mongol adalah daerah pigmentasi biru kehitaman yang dapat terlihat pada semua permukaan hitungan bulan dan tahun tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan di bokong. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun.
  Etiologi
                        Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya.
  • Tanda dan Gejala
            Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberap[pa bercak mongol.




Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
  1. Luka seperti pewarnaan
  2. Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
  3. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
  4. Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun
  5. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
  6. Penatalaksanaan
                        Bercak mongol biasanya menghilang di tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang dan dapat menetap sampai dewasa.
                        Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberika konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bentuk mongol ini akan menghialng dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
2. Hemangioma   
  • Definisi
            Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor vascular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebihan) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun. Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki, atau dada.


Hemangioma merupakan tumor vascular jinak terlazim pada bayi dan anak.
  • Pembagian
  1. Nevus flammeus
 Daerah kapiler yang tidak menonjol, berbatas tegas,ukurannya tidak bertambah, berwarna merah ungu, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
  1. Nevus vaskulosus
Kapiler yang baru terbentuk dan membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa bulan setelah lahir kemudian mengerut dan menghilang dengan sendirinya.
 
  • Penatalaksanaan
Memberikan konseling kepada orang tua bahwa tanda lahir itu normal dan sering terjadi pada bayi baru lahir, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dalam menghadapi kejadian ini
3. Muntah
  • Definisi
Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian ASI atau makanan, keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan selama proses persalinan.
  • Etiologi
1.      Muntah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti berikut ini. Kelainan congenital pada saluran pencernaan, iritasi lambung, atresia esophagus, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi.
2.      Infeksi pada saluran pencernaan.
3.      Cara pemberian makan yang salah.
4.      Keracunan 
  • Komplikasi
            Komplikasi terjadinya muntah adalah sebagai berikut.
  1. Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh/elektrolit.
  2. Ketosis karena tidak makan dan minum.
  3. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang.
  4. Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, ruptureesophagus, aspirasi yang disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
  •  Patofisiologi
              Muntah terjadi ketika anak/bayi menyemprotkan isi perutnya keluar. terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan. Pada bayi, muntah sering terjadi pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Reflex ini dikoordinasikan di medulla oblongata. Muntah dapat dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit intrakranial, atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri
 
  • Sifat muntah
                        Keluar cairan terus-menerus, hal ini kemungkinan disebabkan oleh obstruksi esophagus.  Muntah proyektil, hal ini kemungkinan disebabkan oleh stenosis pylorus (suatu kelemahan pada katup di ujung bawah lambung yang menghubungkan lambung dengan usus 12 jari yang tidak mau membuka).  Muntah hijau kekuning-kuningan kemungkinan akibat obstruktif dibawah ampula vateri. Muntah segera setelah lahir dan menetap, kemungkinan adanya tekanan intrakranial yang tinggi atau obstruksi pada usus.
  • Penatalaksanaan
1. Kaji faktor dan sifat muntah.
a.       Jika terjadi pengeluaran cairan terus-menerus, maka kemungkinan dikarenakan obstruksi esophagus.
b.      Jika terjadi muntah berwarna hijau kekuning-kuningan, maka patut dicuriagai adnya obstruksi di bawah ampula vateri.
c.       Jika terjadi muntah proyektil, maka harus dicurigai adanya stenosis pylorus.
d.      Jika terjadi segera setelah lahir kemudian menetap, maka kemungkinan terjadi peningkatan tekanan intracranial.
2. Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab.
3. Ciptakan suasana tenang.
4. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.
5. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah.
6. Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis.
7. Rujuk segera.

4. Oral Trush
§  Definisi
Oral trush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.

§  Etiologi
      Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (Candida albican) yang merupakan organisme penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina, dan saluran cerna.
  • Tanda dan Gejala
  Tanda dan gejala yang sangat mudah terlihat pada pasien oral trush adalah lesi di mulut yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan mukosa pipi.
  • Penatalaksanaan
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi lebih baik jika pengobatan dengan cara berikut.
  1. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
  2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.
  3. Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
  4. Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan juga bersih.
  5. Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu.
  6. Berikan terapi pada bayi
5. Diaper Rash
  • Definisi
Diaper rash adalah kemerahan pada kulit bayi akibat adanya kontak terus-menerus dengan lingkungan yang tidak baik.

  • Etiologi
  1. Tidak terjaganya kebersihan kulit dan pakaian bayi.
  2. Jarangnya mengganti popok setelah bayi BAB atau BAK
  3. Terlalu panas atau lembapnya udara/suhu lingkungan.
  4. Tingginya frekuensi BAB (diare)

  • Tanda dan Gejala
  1. Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan allergen, sehingga muncul eritema.
  2. Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti bokong, alat genital, perut bawah, atau paha atas.
  3. Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa, vesikula, dan ulserasi.
  • Penatalaksanaan
  1. Daerah yang terkena ruam popok, tidak terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering.
  2. Gunakan kapas halus yang mengandung minyak untuk membersihkan kulit yang iritasi.
  3. Segera bersihkan dan keringkan bayi setelah BAK atau BAB.
  4. Atur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit/dearth iritasi.
  5. Usahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein dengan porsi cukup.
  6. Perhatikan kebersihan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
  7. Jagalah kebersihan pakaian dan alat-alat untuk bayi.
  8. Rendamlah pakaian atau celana yang terkena urine dalam air yang dicampur acidum borium, setelah itu bersihkan tetapi jangan menggunakan sabun cuci, segera bilas dan keringkan. 
            Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tetapi penyembuhannya bisa
6. Seborrhea
  • Definisi
Seborrhea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang memiliki banyak kelenjar sebaseanya, biasanya didaerah kepala.

  • Etiologi
Penyebab seborrhea masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa ahli yang menyatakan beberapa faktor penyebab sebhorrea, yaitu sebagai berikut.
  1. Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena adanya factor keturunan dari orang tua
  2. Intake makanan yang tinggi lemak dan kalori
  3. Asupan minuman beralkohol
  4. Adanya gangguan emosi
  5. Penatalaksanaan
Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tetapi penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obat topical, seperti sampo yang tidak berbusa (keramasilah kepala bayi sebanyak 2-3 kali per minggu) dan krim selenium sulfide/Hg-presipitatus albus 2%.
  • Diagnosa
Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan, bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari 5 mg/dL/24 jam, kadar bilirubin serum lebih besar dari 12 mg/dL pada bayi aterm dan lebih besar dari 14 mg/dL minggu pertama kehidupan. Untuk membedakan diagnosis ikterus tergantung dari timbulnya kapan :
  1. Ikterus yang timbul pada 24 jam
  2. Ikterus yang timbul 24 – 72 jam
  3. Ikterus yang timbul sesudah 72 jam
  4. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama
7. Ikterus
§  Definisi
           Ikterus terjadi apabila terdapat bilirubin dalam darah. Pada sebagian besar neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya.
  • Pencegahan
    kejadian ikterus pada bayi baru lahir, dapat dicegah dan dihentikan peningkatan dengan pengawasan antenatal yang baik, menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran
  • Pengobatan
    pencegahan dan pengobatan hipoksia pada janin an neonatus, penggunaan fenobarbital pada ibu 1 – 2 hari sebelum partus, iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir, pemberian ASI secara dini, pencegahan infeksi 



REFERENSI

Yeyeh, Ai Rukiyah.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta:TIM
Maryunani, Anik.2010.Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan.Jakarta:TIM
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Hidayat, Azis Alimul.2005.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.Jakarta:Salemba Medika
Linda Wheeler.2004.Buku Saku Asuhan Pranatal&pascapartum.EGC.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar